PPATQ RAUDLATUL FALAH

PONDOK PESANTREN ANAK-ANAK TAHFIDZUL QUR'AN RAUDLATUL FALAH – PATI


BUKA BERSAMA ‘PUASA SUNNAH KAMIS’
gambar thumbnail BUKA BERSAMA ‘PUASA SUNNAH KAMIS’ 04 Sep 2021

Hari ini di Pondok Pesantren Anak-Anak Tahfidzul Qur’an Raudlatul Falah ada yang berbagi keceriaan dan kebahagiaan dengan mengadakan buka puasa bersama, kebahagiaan itu berasal dari Bapak Syamsul Hadi beserta Ibu Eva Apriliya Dwi Asih wali santri dari teman kita Ibnatya Qonita Adiva santri kelas I b santri asal Demak yang menyediakan menunya.

من فطر صائما كان له مثل أجره ، غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا

“Siapa saja yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya"

Bersamaan dengan buka puasa ini, beliau juga memohon untuk berkah majelis juga kalimat thoyyibah yang dipanjatkan menjelang berbuka, dibuat wasilah agar Putri tercinta Ibnatya Qonita Adiva semoga di berikan kesehatan jasmani maupun rohani, di beri kemudahan dalam menghafal Al-qur'an, diberi ilmu yang berkah dan nafi' dalam tholabul ilminya, serta tercapai semua yang di cita-citakannya.

Tak lupa pahala buka bersama dan doa dihadiahkan pada para leluhur beliau yang telah berada dialam barzakh, khususnya :

  1. H. Adnan Bib Ahmad

  2. Ibu Maskanah Binti H. Abdul Karim

  3. H. Abdul Karim Bin Rakiman

  4. Hj. Sukarmi Binti Saman

  5. Ibu Ramini Binti Mulyadi

  6. H. Abdul Hamid Binti Abdullah

  7. Hj. Musyarofah Binti Saman

Amalan seperti ini diperbolehkan berdasarkan Fatwa Syekh Asy-Syaukani:

الْعَادَةُ الْجَارِيَةُ فِي بَعْضِ الْبُلْدَانِ مِنَ اْلاِجْتِمَاعِ فِي الْمَسْجِدِ لِتِلاَوَةِ الْقُرْآنِ عَلَى اْلأَمْوَاتِ وَكَذَلِكَ فِي الْبُيُوْتِ وَسَائِرِ اْلاِجْتِمَاعَاتِ الَّتِي لَمْ تَرِدْ فِي الشَّرِيْعَةِ لاَ شَكَّ إِنْ كَانَتْ خَالِيَةُ عَنْ مَعْصِيَةٍ سَالِمَةً مِنَ الْمُنْكَرَاتِ فَهِيَ جَائِزَةٌ ِلأَنَّ اْلاِجْتِمَاعَ لَيْسَ بِمُحَرَّمٍ بِنَفْسِهِ لاَ سِيَّمَا إِذَا كَانَ لِتَحْصِيْلِ طَاعَةٍ

"Tradisi yang berlaku di sebagian negara dengan berkumpul di masjid untuk membaca al-Quran dan dihadiahkan kepada orang-orang yang telah meninggal, begitu pula perkumpulan di rumah-rumah, maupun perkumpulan lainnya yang tidak ada dalam syariah, tidak diragukan lagi apabila perkumpulan tersebut tidak mengandung maksiat dan kemungkaran, hukumnya adalah boleh. Sebab pada dasarnya perkumpulannya sendiri tidak diharamkan, apalagi dilakukan untuk ibadah.

teriring do'a;

جَزَاكُمُ اللّهُ أَحْسَنَ الْجَزَاءِ جَزَاءً كَثِيْرًا

Untuk keluarga yang telah meninggal, diberikan ampunan oleh Allah Ta'ala, dilipatgandakan segala kebaikannya,

Terkhusus untuk arwah Syaikona murobbi arwahana KH.Ahmad Djaelani, Alhafidz semoga Allah Subhanahu Wata'ala meninggikan derajatnya, menempatkannya di tempat yang terindah.

[gallery columns="4" link="file" size="medium" ids="7591,7592,7593,7594,7595,7596,7597,7598,7599,7600,7601"]