PPATQ RAUDLATUL FALAH

PONDOK PESANTREN ANAK-ANAK TAHFIDZUL QUR'AN RAUDLATUL FALAH – PATI


Mengenal Pengasuh PPATQ RF
gambar thumbnail Mengenal Pengasuh PPATQ RF 25 Feb 2014

sho3 (FILEminimizer)“Abah Shohib”,ya,  sapaan yang akrab beliau sandang di lingkungan PPATQ. Siapakah belau?  Sosok yang menjunjung tinggi nilai kedisiplinan ini lahir pada tanggal 9 Juli 1979 dan Oleh orang tuanya diberi nama Noor Shokhib. Masih muda memang, tapi anak bungsu dari H. Ahmad Khoirun dan Ibu Hj. Maemunah ini mempunyai talenta dalam mengurus anak anak, khususnya dalam memimpin Pondok Pesantren Anak Tahfidzul Qur’an Raudlatul Falah. Sementara Saudara kandungnya yang tertua adalah Pengasuh dan pendiri Ponpes  Raudlatul Falah “ KH. Ahmad Djaelani Al hafidz”.

Berangkat dari keluarga sederhana, sejak kecil beliau telah didik oleh kedua orang tuanya mendalami ilmu agama. Nampak dari sekolah pendidikan formal dan non formal yang beliau dalami. Untuk pendidikan formalnya,Madrasah Ibtidaiyah (MI) jenjang pendidikan Dasar setingkat SD,  adalah pilihan utamanya.  Di sela sela itu waktu sore hari sehabis dzhuhur beliu menempuh pendidikan non formal di Madrasah Diniyyah. Hal yang sama dan umum bagi masyarakat Bermi untuk anak usia semasa beliau waktu itu.

Disinilah bakat keagamaannya mulai terlihat. Duduk di bangku Diniyyah peringkat pertama selalu beliau sandang. Kegemarannya dalam belajar dan menghafal pelajaran Diniyyah banyak membuahkan hasil.  Diantara kitab-kitab yang berhasil belaiu hafal waktu itu adalah Jurumiyyah, Imrithi dan kitab-kitab lain. Dan atas bimbingan guru, orang tua dan kakaknya belaiupun berhasil menghafal 1000 bait kitab Alfiyah Ibnu Malik.

Seusai pulang Diniyyah beliaupun aktif belajar kitab salaf (lazim disebut kitab Kuning) sorogan kerumah ustadz yang ada di Desa bermi, banyak kitab yang beliau kaji, salah satunya Fatkhul Qorib dan Ibnu Aqil. Dimalam hari beliau sangat aktif musafakhah Al Qur’an dengan Muqri’ Muqri’ yang ada disana diantaranya KH. Husen Abdullah, KH. Khoiruzzad Al Hafidz, KH. Muslim Alhafidz, K Juhadi Al Hafidz, dan dalam satu malam (sehabis maghrib sampai Jam 8 malam) beliau bias pindah sampai 4 Ustadz Alqur’an sehingga beberapa kali ikut haflah Khotmil Qur’an Binnadzor.

Ketika beliau berumur 19 tahun tepatnya tahun 1998, beliau ditinggal wafat orang tuanya (H. Achmad Khoirun) dan tahun itu juga, beliau harus berangkat mondok di Sarang, tepatnya di Pondok Al Anwar dibawah naungan KH. Maimun Zubair. Disamping mondok mendalami ilmu agama, disana beliau juga sekolah di Madrasah Ghazaliyah Syafiiyah (MGS) dibawah asuhan para masyayih yang ada di Sarang. Awal masuk MGS ini, termasuk sangat berat karena harus dilalui dengan jalur test menghafal alfiyah 1000 baitdan test membaca kitab Fatkhul Mu’in. Alhamdulillah dengan ridlo Allah SWT, beliau diterima di kelas 3 Wustho MGS Sarang Rembang dan menamatkan Aliyah MGS sarang pada tahun 2001.

Setelah beliau lulus dari Sarang, dengan izin Ibu tercinta, kaka serta Masyayih akhirnya beliau meneruskan menghafal Al Qur’an di Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus, dibawah asuhan KH. Ulin Nuha Arwani dan KH. Ulil Albab Arwani. Masuk pondok bulan Syawwal Tahun 2001 dan bias menghafalkan Al Qur’an Bil Ghoib bulan Romadhon Tahun 2003 (ditempuh ± 2 Tahun).

Setelah beliau menghafal Al Qur’an beliau ditawari untuk mengajar di berbagai tempat, tapi oleh orang tua disarankan untuk kembali ke desa untuk membantu melanjutkan perjuangan di Yayasan Raudlatul Falah serta di almamater Diniyyah-nya. Selain itu beliau juga menyempatkan diri untuk kuliah di Universitas Wahid Hasyim Semarang tahun 2004 – 2007. Pada waktu itu beliau juga melangsungkan pernikahannya dengan Luthfiyah Ahsan, putri dari Bp. H. Ahsan dan Hj. Khomsiyatun, dikaruniai seorang putri Qonitallihi Haniifa.

Perjuangan dalam menegakkan kalam Illahi lebih terlihat lagi ketika beliau selesai kuliah bersama teman-temannya merintis Pondok Pesantren Anak-Anak Tahfidzul Qur’an Raudlatul Falah sampai saat ini.